Song!

Minggu, 18 Januari 2015

Reporter Cilik (2)

Episode lalu:Abby, Sonia dan Jinya akan wawancara di rumah Mister Zola atau kita bisa sebut Papa Zola dan Mama Zila saja.
“Assalamualaikum Papa Kebenaran!!”kata Abby, Sonia dan Jinya. Papa Zola pun keluar dari rumahnya. Papa Zola merupakan wali kelas 5 dan guru terlucu.

“Wa’alaikum salam, wahai anak muda! Ada apa gerangan datang kemari?”tanya Papa Zola. “Kami ingin wawancara dengan Papa. Boleh tidak? Ini kan untuk laporan reporter cilik-nya Abby,”sahut Sonia.
“Oke! Mari masuk ke bilik kebenaran Papa,”kata Papa Zola sambil mempersilahkan masuk rumahnya. Rumah Papa Zola tampak rapi dan barangnya simetris. Kalau rumahnya Papa Zola tidak rapi, Mama Zila yang akan marah-marah.
“Silahkan duduk,”kata Papa Zola di bilik kebenaran. Abby, Sonia dan Jinya pun duduk di sebuah sofa.
“Ayo direkam!”kata Abby. Abby sudah tampil cantik, kemudian wawancara pun dimulai. Jinya sudah siap di kamera. Sedangkan Sonia memperhatikan wawancara Abby dan Papa Zola benar atau tidak.
Camera! Rolling! Action!” teriak Sonia. Abby memulainya.
“Assalamualaikum pemirsa semuanya. Saya Abby Naridha Casilla. Saya akan mewawancarai seseorang yang merupakan wali kelas 5 SD Pelita Harapan 01. Kami akan membahas tentang Sulitkah Matematika?. Dipersilahkan untuk Papa Zola bin Mazola,”kata Abby.
“Papa, apakah yang dimaksud tentang pelajaran matematika?”tanya Abby sambil menyerahkan mik mainan.
“Matematika adalah pelajaran hitung-hitung yang sangat menyenangkan. Matematika merupakan sebuah pembahasan di semua perkara,”jawab Papa Zola.
“Lalu, apakah sulitnya matematika itu?”tanya Abby.
“Tidak akan sulit sama sekali jika kamu menyukai matematika dan sering berlatih. Coba aku beri quiz. Berapakah jawaban dari 2+3?”Papa Zola balik tanya.
“Hmmm… jawabannya pasti 5”jawab Abby. “Nah itu tau. Artinya, matematika itu pelajaran yang mudah,”kata Papa Zola.
“Tapi mengapa pelajaran matematika itu banyak yang menganggap sulit?”tanya Abby. “Mungkin, mereka belum paham matematika yang sebenarnya. Misalnya pertanyaan tadi kan mulai dari TK. Pasti mudah. Sejak kapan kamu merasa matematika itu sulit?”tanya Papa Zola.
“Sejak mulai kelas 3,”jawab Abby.
“Artinya, kamu belum lancar matematika di kelas 2 sebelumnya,”terang Papa Zola.
“Oh… Terima kasih atas info yang anda berikan kepada saya. Nah pemirsa, begitulah wawancara dari saya. Semoga membantu anda untuk menganggap matematika itu tidak sulit. Saya Abby Naridha Casilla , Wassalamualaikum!” kata Abby menutup pembicaraan.

CUT!”kata Sonia.
“Kamu tadi benar-benar hebat Abby. Terima kasih Papa telah membantu kami,”kata Jinya. “Sama-sama,”kata Papa Zola.
“Ini ada minuman untuk kalian. Pasti kalian lelah,”tanya Mama Zila, suami Papa Zola. Mama Zila menyediakan 4 gelas jus jeruk dan 4 potong kue stroberi.
“Terima kasih,”kata Abby. Sekitar 15 menit kemudian, Abby, Jinya dan Sonia kembali ke rumah Abby. Sampai di rumah Abby, mereka bertiga melihat video rekaman wawancara Abby dan Papa.
“Wah Terbaik!”kata Abby.
“Ini baru satu wawancara Abby. Masih ada 2 laporan lagi. Kita mau wawancara sama siapa?”tanya Sonia.
“Bagaimana kalau sama Paman Edwien! Dia kan seorang pakar matematika di kota kita,”usul Abby. 
"Ya! Hebat!"kata Jinya.

Bagaimana kesenangan reporter cilik Abby? Tunggu lanjutannya.

3 komentar:

  1. Next. Jangan lupa setel lagu bangau oh bangau di blogku

    BalasHapus
  2. Next! Tapi tadi ada salah kecil saat mama Zila memberikan minuman itu kok suami papa zola kan sebenarnya istri papa zola

    BalasHapus