Episode
lalu:Abby, Sonia dan Jinya akan wawancara di rumah Mister Zola atau kita bisa
sebut Papa Zola dan Mama Zila saja.
“Assalamualaikum
Papa Kebenaran!!”kata Abby, Sonia dan Jinya. Papa Zola pun keluar dari
rumahnya. Papa Zola merupakan wali kelas 5 dan guru terlucu.
“Wa’alaikum salam,
wahai anak muda! Ada apa gerangan datang kemari?”tanya Papa Zola. “Kami ingin
wawancara dengan Papa. Boleh tidak? Ini kan untuk laporan reporter cilik-nya
Abby,”sahut Sonia.
“Oke! Mari masuk ke bilik kebenaran Papa,”kata Papa Zola
sambil mempersilahkan masuk rumahnya. Rumah Papa Zola tampak rapi dan barangnya
simetris. Kalau rumahnya Papa Zola tidak rapi, Mama Zila yang akan marah-marah.
“Silahkan duduk,”kata Papa Zola di bilik kebenaran. Abby, Sonia dan Jinya pun
duduk di sebuah sofa.
“Ayo direkam!”kata Abby. Abby sudah tampil cantik,
kemudian wawancara pun dimulai. Jinya sudah siap di kamera. Sedangkan Sonia
memperhatikan wawancara Abby dan Papa Zola benar atau tidak.
“Camera! Rolling! Action!” teriak Sonia.
Abby memulainya.
“Assalamualaikum
pemirsa semuanya. Saya Abby Naridha Casilla. Saya akan mewawancarai seseorang
yang merupakan wali kelas 5 SD Pelita Harapan 01. Kami akan membahas tentang
Sulitkah Matematika?. Dipersilahkan untuk Papa Zola bin Mazola,”kata Abby.
“Papa,
apakah yang dimaksud tentang pelajaran matematika?”tanya Abby sambil
menyerahkan mik mainan.
“Matematika adalah pelajaran hitung-hitung yang sangat
menyenangkan. Matematika merupakan sebuah pembahasan di semua perkara,”jawab
Papa Zola.
“Lalu, apakah sulitnya matematika itu?”tanya Abby.
“Tidak akan sulit
sama sekali jika kamu menyukai matematika dan sering berlatih. Coba aku beri
quiz. Berapakah jawaban dari 2+3?”Papa Zola balik tanya.
“Hmmm… jawabannya
pasti 5”jawab Abby. “Nah itu tau. Artinya, matematika itu pelajaran yang
mudah,”kata Papa Zola.
“Tapi mengapa pelajaran matematika itu banyak yang
menganggap sulit?”tanya Abby. “Mungkin, mereka belum paham matematika yang
sebenarnya. Misalnya pertanyaan tadi kan mulai dari TK. Pasti mudah. Sejak
kapan kamu merasa matematika itu sulit?”tanya Papa Zola.
“Sejak mulai kelas
3,”jawab Abby.
“Artinya, kamu belum lancar matematika di kelas 2
sebelumnya,”terang Papa Zola.
“Oh… Terima kasih atas info yang anda berikan
kepada saya. Nah pemirsa, begitulah wawancara dari saya. Semoga membantu anda
untuk menganggap matematika itu tidak sulit. Saya Abby Naridha Casilla ,
Wassalamualaikum!” kata Abby menutup pembicaraan.
“CUT!”kata Sonia.
“Kamu tadi benar-benar
hebat Abby. Terima kasih Papa telah membantu kami,”kata Jinya. “Sama-sama,”kata
Papa Zola.
“Ini ada minuman untuk kalian. Pasti kalian lelah,”tanya Mama Zila,
suami Papa Zola. Mama Zila menyediakan 4 gelas jus jeruk dan 4 potong kue stroberi.
“Terima kasih,”kata Abby. Sekitar 15 menit kemudian, Abby, Jinya dan Sonia
kembali ke rumah Abby. Sampai di rumah Abby, mereka bertiga melihat video
rekaman wawancara Abby dan Papa.
“Wah Terbaik!”kata Abby.
“Ini baru satu
wawancara Abby. Masih ada 2 laporan lagi. Kita mau wawancara sama siapa?”tanya
Sonia.
“Bagaimana kalau sama Paman Edwien! Dia kan seorang pakar matematika di
kota kita,”usul Abby.
"Ya! Hebat!"kata Jinya.
Bagaimana kesenangan reporter cilik Abby? Tunggu lanjutannya.
Next. Jangan lupa setel lagu bangau oh bangau di blogku
BalasHapusGreat and Next!
BalasHapusNext! Tapi tadi ada salah kecil saat mama Zila memberikan minuman itu kok suami papa zola kan sebenarnya istri papa zola
BalasHapus